Thursday 7 July 2011

Velly

“velly berangkat bu, asalamualaikum” gadis lugu itu berlari kecil keluar rumahnya. Padahal matahari baru berani mengintip, Tapi velly sudah bersiap dengan sepedanya meluncur ke sekolah. Kota jakarta yang penuh kemewahan tidak lantas membuat velly meninggalkan sepeda kesayangannya. “sepeda itu sehat, gak bikin polusi” itu yang selalu diucapkan velly pada orang orang yang sering merendahkannya karena ia naik sepeda.
Waaaah ini pasti motor rezqi, wajahnya memerah saat velly mengetahui sepedanya parkir di samping motor rezqi. Cowok tampan yang selalu mengisi buku harian velly sejak ia duduk di bangku SMP. Rezqi adalah cowok yang pintar, ia selalu mendapatkan paralel pertama sejak ia sekolah, bahkan mungkin saat TK pun ia juga mendapatkan paralel pertama. Karena itulah velly belajar keras agar bisa masuk sekolah favorit seperti rezqi. Alhasil keinginan dan usaha keras velly membuahkan hasil yang baik, ia selalu mendapatkan paralel kedua. Peringkat setelah rezqi, bahkan saat ini rezqi adalah teman sekelasnya.
@@@@@
Rabu pagi, suasana kelas hening. Tahu kenapa? Yap, bel pergantian jam berhasil menyelamatkan mereka dari kejamnya matematika. Tapi sekaligus membunuh nafsu makan murid murid kelas 11 ipa 3 karena setelah ini adalah pelajaran fisika. Sebenarnya bukan pelajaran yang membuat siswa siswa itu tak bergeming. Tapi guru yang tidak sesuai dengan mood para pelajar teladan itu, sehingga mengganggu kerja otak mereka, yang tadinya tersenyum jadi manyun, yang tadinya laper jadi kenyang, yang tadinya waras jadi gila. Bahkan mood yang rusak itu pernah membuat salah satu dari mereka putus dengan pacarnya. Sunggung malang.
Berbeda dengan rezqi, ia tetap memperhatikan papan tulis abstrak itu meskipun semua temannya sudah sibuk dengan pekerjaan mereka pasing masing, ada yang tidur, dengerin musik, gambar, smsan. Sikap acuh rezqi semakin membuat velly jatuh cinta, ya velly tergila gila padanya. Betapapun pentingnya tulisan diatas papan tulis, rezqi lebih menarik untuknya.
@@@@@
“jangan berharap bintang jatuh ke kamar kamu vel”
“aku tau din, dia itu mimpi”
“tapi kenapa sampe sekarang kamu masih suka sama rezqi?”
“itu dilakukan sama alam bawah sadar aku din, aku ga tau kenapa sampe sekarang masih dia yang ada di otak aku, rezqi adalah cowok yang nyaris sempurna. Gak ada alasan buat aku untuk ngelupain dia”
“bukannya kita udah pernah ngomongin ini vel?”
Velly diam, dia tau dia gak sama seperti wanita yang setiap hari ada disekeliling rezqi, rika si cewek tajir, nisa yang punya ramput paling indah seindonesia, abel cewek berbehel yang gak pernah ketinggalan soal fasion, dan masih banyak cewek cewek disekolah yang sering dijadikan objek foto oleh rezqi. Yaaa velly tau mereka sangat menarik, karena itulah rezqi menyalurkan hobinya lewat mereka, lewat cewek cewek cantik dan fasionable itu.
“kriiiiinngggg” lamunan velly hilang seketika saat bel istirahat berbunyi. Ia mengambil bekal makan siangnya dan bergegas ke kantin untuk makan bersama teman teman sekelasnya, tentunya selain rezqi. Karena saat ini pasti rezqi sedang melakukan hobinya bersama kamera kesayangnya, benda yang selalu menemani rezqi dimanapun ia berada.
@@@@@
Hujan, dan velly tidak membawa jas hujannya. Ia terpaksa menunggu hujannya reda di sekolah. Tiba tiba dari arah parkiran rezqi dan motor merahnya datang dan berhenti didekat velly. Ia hanya tersenyum dan menyapa rezqi yang saat itu lewat dihadapannya. Pikiran bodoh itu membuat velly kesal, ia kira rezqi akan menghampirinya dan menawarkan tumpangan untuk pulang. Haha bodoh ucapnya sambil tertawa lirih. Ternyata rezqi ingin menghampiri nisa dan sepertinya obrolan mereka hangat sekali, entahlah mungkin lagi lagi rezqi menawarkan nisa untuk menjadi model fotonya dan setelah ini mereka akan jalan jalan ke taman atau kebukit atau mungkin pantai untuk mendapatkan view yang indah untuk mengambil gambar. Dan yang pasti di foto itu akan ada wajah nisa menggunakan dress mini dan sepatu high heels nya dengan rambut tergerai. sudah pasti siapapun yang melihatnya pasti akan jatuh cinta, termasuk rezqi. hah sudahlah , gumam velly. Ia memutuskan untuk mengambil sepedanya dan pergi meninggalkan pemandangan menyakitkan itu.
@@@@@
“iya anak anak, untuk kelompok melukis ibu akan membagi kalian menjadi 10 kelompok. Satu kelompok terdiri dari 3 siswa. Kelompok pertama hanum, ika, maya. Kelompok dua ria, meta, ruri. Kelompok tiga sifa, friza, arif. Kelompok 4 abel, sari, lukman. Kelompok lima velly, bima, rezqi……..”
Yaampun aku sekelompok sama rezqi, mata itu tidak dapat menyembunyikan kebahagiaannya. Selama ini velly tidak pernah mendapatkan giliran satu kelompok dengan rezqi, dan keliahatannya rezqi baik baik saja dengan keputusan bu mayda, tidak seperti wajah wajah lainnya saat mengetahui mereka satu kelompok dengan velly, cewek yang super cupu dimata mereka.
“vel, besok lo bawa cat air sama kuasnya ya. Biar gue sama rezqi yang bawa kanvas.” Komando bima yang saat itu sedang mengatur peralatan untuk praktek besok.
@@@@@
“Sebelum memulai membasahi kanvas kalian dengan cat, ibu ingin mengingatkan kalian bahwa tema kita kali ini adalah kesederhanaan. Kalau sudah selesai, pasang karya kalian di dinding ruang kesenian untuk pameran nanti ya anak anak. Ada pertanyaan?”
“ENGGAAAAKKK” rupanya siswa siswi itu sudah tidak sabar untuk menuangkan ispirasinya ke atas kanvas. Rezqi juga sudah mulai serius bersama kanvasnya.
Bu Mayda memperbolehkan murid muridnya membawa kanvas mereka kerumah, ia tau bahwa melukis membutuhkan konsentrasi dan ispirasi, dan tidak setiap saat inspirasi hadir di kepala setiap orang. Siswa 11 ipa 3 diwajibkan membawanya kembali 2 minggu dari sekarang. Mereka bersorak gembira karena waktu yang di berikan cukup lama.
Esok harinya, pengumuman yang sudah berbulan bulan dinanti oleh velly dan teman teman nya akhirnya datang juga. Program pertukaran pelajar dan beasiswa di Belanda yang diikuti mereka 5 bulan yang lalu.
“anak anak, ibu sangat senang karena 8 orang siswa di sekolah ini lolos tes beasiswa di belanda. (siswa siswa itu serempak bersorak) dan salah satu dari 8 orang tersebut berasal dari kelas ini.”
Semuanya tegang, hampir semua siswa dari kelas 11 ipa 3 mengikuti tes itu, “dan yang lolos adalah, velly selamat” banyak wajah wajah yang kecewa disana, dan velly hanya bisa memeluk dini sahabatnya. Ia tidak percaya bahwa ia bisa lolos dan punya kesempatan untuk belajar di Belanda. Beberapa orang mengucapkan selamat dan yang lainnya meninggalkan kelas karena saat itu bel istirahat kebetulan berbunyi.
Velly berusaha mencuri pandangannya kearah rezqi, velly sedih. Mata rezqi terlihat hampa, ada kekecewaan disana. Selama ini rezqi selalu mendapatkan nilai yang baik. Tapi dia tidak berhasil lolos pada tes beasiswa ke belanda, ya mungkin dia kecewa.
@@@@@
Seminggu setelahnya velly mendapatkan surat dari Belanda yang mengharuskan velly segera berangkat ke belanda. Di surat itu tertulis bahwa velly akan mulai belajar sebulan lagi, dan selama sebulan itu velly mendapat kursus bahasa belanda supaya dengan mudah menerima pelajaran di sekolah barunya.
Pagi di hari velly harus berangkat dihiasi dengan tangis haru dan sedih, dini senang sahabatnya bisa menorehkan prestasi seperti yang diinginkan, namun ia sekaligus akan kehilangan teman untuk bercerita banyak hal. Pandangan velly terpaku pada satu orang, rezqi. dia diam seolah tidak peduli, ingin rasanya gadis itu menghampiri rezqi dan mengatakan sampai jumpa atau bahkan selamat tinggal. Karena velly tidak tahu apakah setelah ini ia akan melihat wajah rezqi atau tidak, wajah yang setiap detik terbayang di benak velly. Tanpa menyelesaikan lukisan setengah jadi yang disimpannya diruang kesenian, velly meninggalkan Indonesia, meninggalkan keluarganya, sekolahnya, dan rezqi.
@@@@@
“aku yakin banget, itu kamu vel” dini mencoba meyakinkan velly tentang ceritanya. Semenjak velly pergi ke Belanda, mereka selalu menyempatkan diri berkomunikasi melalui chatting.
“tapi siapa yang melukis rambutku dari belakang? Ah kayaknya bukan aku din, kamu kan Cuma lihat dari rambutnya, belum tentu wajah si pemilik rambut itu aku”
“siapa lagi kalau bukan kamu? Ya emang sedikit abstrak, tapi aku yakin kok. Sayangnya bu mayda gak ngebolehin ngasih nama pengarang di lukisannya sih. Oiya nama lukisannya itu AR, anehkan Cuma dua huruf.”
“haha tuhkan namanya ar, bukan velly. Udah ah ga usah bahas dia. Aku mau coba ngelupain dia din, siapa tau selama disini aku bisa ngelupain rezqi. gimana sama keadaan sekolah baik baik aja kan?”
“baik kok vel, oh iya udah dulu ya mamaku nyuruh tidur. Email aja ya kalo mau online. Dadah velly”
“daaaah  salam ya buat mama kamu din”
“okee”
@@@@@
Saat ini velly tinggal disebuah asrama, bersama teman teman barunya. Mereka menyambut velly dengan ramah, tapi velly hanya gadis biasa, ia merindukan keluarganya, teman temannya dan tidak dapat dipungkiri ia juga merindukan rezqi. Sekarang sudah dua bulan setelah velly meninggalkan indonesia, velly sudah mulai beradaptasi dengan lingkungannya, dan belajar dengan giat karena ia ingin mengejar ketinggalannya pada kurikulum di belanda. Siang malam ia menyibukkan dirinya dengan membaca, pergi ke perpstakaan, belajar bersama teman, berkeliling kota, yang ia tau ia benar benar harus rezqi. inilah satu satunya tempat yang cocok untuk velly melupakan cintanya kepada rezqi.
@@@@@
Dear,
Velly
Apa kabar vel? Entah kenapa tiba tiba tangan gue ngambil pulpen dan nulis surat ini. Haha padahal zaman udah modern, bisa pake email. Tapi kayaknya gak seru. Gimana temen temen lo disana? Baik baik kan sama lo?
Vel, waktu lo berangkat ke belanda sebenernya ada yang mau gue kasih ke lo, ya lo tau gue kecewa banget karna gue gak diterima di tempat lo sekolah sekarang. Gue kagum vel sama lo, bukan Cuma karna lo dapet beasiswa, tapi gue suka kesederhanaan lo vel. Gue suka senyum lo. Gue suka cara lo ngepang rambut khas lo, gue suka sepeda butut lo, gue suka keramahan lo, gue suka lo vel. Dan yang buat gue lebih kecewa lagi adalah lo diterima di belanda, gue kecewa karna gue kehilangan satu satu nya objek foto yang paling gue suka. Yaitu lo 
Love,
Rezqi

“What? Rezqi???” jantung velly seakan tersentak, seumur hidupnya velly hanya pernah mengucapkan kurang dari sepuluh kata kepada rezqi, tapi sekarang surat yang velly dapat dari indonesia ditulis langsung oleh rezqi, orang yang pernah ia cintai. Ketika pak pos mengantarkan surat rezqi kepada velly, ia memberikan dua buah amplop kepada velly, dan yang satunya berisi ratusan foto, foto wajah velly, foto senyum velly, foto dirinya, dan foto lukisan itu. lukisan yang bernama AR “Amira Revelly”

tamat

Aku pun, ikut menghitung hari.  Menggeratak cara lain lagi bagaimana rela menjadi sekejap yang aku bisa. Seakan-akan di tepas kesakitan menu...