Friday 24 February 2012

Tujuan Hidup

"kalo bisa nangis, dari dulu mama udah nangis dhes. Tapi ga bisa, aer matanya udah pindah jadi keringet,"
"kamu belajar yang bener, biar jadi orang sukses. Biar capeknya mama kebayar"
"mama kuat ya karna kamu sama angga kak, kalo ga ada kamu berdua juga mama udah keluar dari depok." |mama

Friday 17 February 2012

.

Bete banget sama diri sendiri, gatau mau mendahulukan yang mana. Foto Panitia, latihan PA, apa tryout? Semua nya dalam satu hari, satu waktu. Tempat nya beda. Mau ga masuk aja tiga tiga nya :( biar adil kan.
*peri baik muncul*
Harusnya sih emang milih salah satu, gue yakin kok allah ngasih ini krn allah tau gue mampu :)
Maaf ya yang baca ini, anggap aja ga liat, atau pura pura ga baca aja

Wednesday 15 February 2012

Kelas Tiga Itu...

Semakin hari makin berasa aja kelas 3 nya. Tata tertib sama sekali ga di gubris. Ya emang sih buletin LJK pake pulpen pink dan ijo itu bukan termasuk bandel. Tapi bukan tata tertib yang itu yang ga di gubris, justru kami para pejuang 33 #cah dimana mana yang di pegang "soal". Harusnya upacara, tp karna lg seru ngerjain soal, jd di lama lamain turun ke lapangan nya. Dan pas imajiner turun kelapangan krn udah dijemput bu Rusika, teeernyata sudah ramai syekali hahaha. Agak malu juga sih diliatin gara gara dijemput guru buat upacara. Tp ya sudahlah, kami sama sekali ga peduli [ini ga pedulinya beneran] mau baju keluar belakangnya, mau dikelas sambil makan terang terangan! (tolong di garis bawahi terang terangan nya) sampe sampe si Ibu siro ikutan makan. Hkhkhkhk
Masing masing anak sekarang kayaknya udah sedia headset di tas nya. Kalo udah ada yang setres gara gara bosen dan akhirnya nyanyi nyanyi dgn volume gede, atau mainin gitar listrik di belakang kelas pake sound system dengan gaya rock 'n roll tanpa takut ngeganggu kelas sebelah, pasti yang lain langsung ngambil headset mereka dan kembali ke dunia angka. Yaaa! Kami imajiner adalah science students. Buat kami angka sudah seperti udara yang setiap harinya hadir di hidup kami. Kami dan udara saling membutuhkan, kami butuh udara untuk hidup, dan udara butuh hidup untuk kami. Kenapa demikian? Berikut penjelasan nya. Manusia bernafas = menghirup udara. Didalam tubuh manusia terjadi pertukaran udara pada alveolus dan keluar dengan wujud yang berbeda. Yap! Benar sekali, manusia mengeluarkan gas karbon dioksida. Dan proses itulah yang membuat kehidupan masih populer saat ini. Oh man, karbon dioksida tidak bisa di proses di tubuh, dia cuma buangan! Lalu apa yang harus kita lakukan kalau di dunia ini oksigen nya abis? Ooo tenang saja. Seperti yg tadi gue bilang, kami, manusia dan udara saling membutuhkan. Udara butuh hidup untuk kami. Mengapa demikian? Berikut penjelasannya. Lupa ya kalo di dunia ini yang hidup bukan cuma manusia? Ada pohon juga loooh, dan lo lo lo tau apa? Tau gaaaa? Pohon ngirup karbon dioksida men! Dan lo tau apa lagi? Dia ngeluarin oksigen men oksigen! Gila! Allah bnr2 merencanakan ini dengan penuh perhitungan. Tapi jgn lupa masih ada hewan yang juga makhluk bernyawa. Jadi si hewan buat apa dong? Ah ya sudah lain kali aja bahasnya. Back to topic please.
Apa ya lupa,
Oiya berasa banget kelas 3 nya. Sampe sebuah keajaiban didunia ini yaitu FISIKA, yang sejak kelas satu cuma gue ngerti gimana cara ngitung vektor dan jangka sorong. Tapi sekarang gue udah mulai ngitung men ngitung :') dan gue udah tau gimana cara ngitungnya. (cara?) yaa. Selama ini gue cuma mengali, kurang, bagi, dan tambah. Dan kalo ketemu jawaban yang cocok langsung gue jawab tanpa ragu sedikitpun. Hahaha murid macam apa gue ini.
Bahkan rumah pun jadi kaya sesuatu yang asing, gimana ga asing. Pergi pagi pulang malem nyampe rumah mandi tidur. Tiba tiba bangun lagi dan ternyata itu sudah pagi. Padahal rasanya baru tidur dua detik. Hmm..
Hey para pendahulu kami, apa kalian juga seperti ini?
Gue bukan mau ngeluh loh ini, cuma mau cerita. Karna cuma lewat cerita semua nya bisa terasa lega :') dan lo lo lo tau apa? Waktu gue nulis ini, gue lagi dirumah. Ga masuk sekolah hkhkhk. Gue bukan nya mau nunjukin kelemahan gue, tapi justru disini gue mau nunjukin bahwa gue kuat. Kalian tau gak teman teman, ngeliat kalian belajar, saling ngajarin, anteng ga berkutik di depan buku, itu rasanyaaaa perih loh, suatu saat gue bakal kangen banget sama suasan itu. Suasana kelas :') apalagi sang legendaris kita, BATIK MERAH..

Friday 10 February 2012

Warna Kami

Teredam suara meleguh mati
Lari dari kepalsuan dunia rapuh melayang
Serentak menghardik dia yang bukan harusnya
Terpaku di titik puncak parabola
Menatap lekat kepada semua raut di hadapannya
Menangkap arti dari tatapan yang membalas tajam
Kesimpulan terangkum di isi raga yang tidak nyata
Terlena oleh jingga yang hangat, tersampaikan oleh ketenangan sang hijau.
Senyum menjadi warna, kuning yang abadi dengan keceriaan nya.
Hilang terapit diantara biru yang dingin, yang menusuk diantaranya. Ungu itu angkuh, menatap dengan kemarahan sang dewa api, merah yang membara.
Melantun sayup sayup nyanyian kematian, tajamnya tepat pada sasaran.
Hitam!

Wednesday 8 February 2012

Cerita

Dari mana awal mulanya sebuah cerita?
Apakah terdefinisi dari atom yang saling berinteraksi?
Atau mungkin sel sel yang tersusun dari asam amino membentuk protein sebagai salah satu zat penyusun kehidupan?
Ini tentang alam!
Kehendaknya mutlak menentukan cerita.
Terbagi menjadi kisah yang bahagia dan pilu.
Ia menyampaikan perintah otoriternya untuk kami atas nama manusia dan sekelilingnya untuk merasakan jutaan cerita, jutaan kisah.
Satu masa ketika kepiluan masuk merambat menguasai aura kehidupan,
Sebenarnya hanya satu yang di butuhkan oleh kami para manusia.
Satu pelukan.
Hanya melaluinya alam luluh,
Merubah tangis menjadi senyum.
Menghemat tenaga dengan mengurangi kontraksi otot bila kami menangis.
Tapi alam punya kehendak,
Kehendaknya mutlak menentukan cerita.
Mengambil satu satunya pelukan dengan hak otoriternya.
Memaksa kami para manusia menerima tanpa perlawanan.
Menatap pelukan itu justru ada pada tempat yang bukan kewajibannya.
Miris!

Aku pun, ikut menghitung hari.  Menggeratak cara lain lagi bagaimana rela menjadi sekejap yang aku bisa. Seakan-akan di tepas kesakitan menu...