Monday 12 April 2021

Kamu masih menjadi lawan bicaraku bahkan pukul tiga pagi. Untuk selanjutnya, mungkin dua atau tiga tahun lagi. atau mungkin selamanya aku akan tetap bicara padamu, dalam percakapan satu arah yang sama sekali tidak jadi masalah. Tentang hari-hari yang padam, dalam malam-malam yang panjang. 
Seakan rasa sakit jadi tradisiku setiap pagi. Betapa dicintai jadi hal asing yang mengganggu ketika itu bukan kau. Cinta jadi samar, aku lupa tentang perasaan yang ditumbuh-tumbuhkan sebab perkara waktu. Saat aku pikir perihal kehilangan lagi, meleburkan jiwaku yang terlanjur babak belur. 

No comments:

Aku pun, ikut menghitung hari.  Menggeratak cara lain lagi bagaimana rela menjadi sekejap yang aku bisa. Seakan-akan di tepas kesakitan menu...