Tiap kata jatuh di sebelah telinga.
Tidak terdengar, apalagi terjawab.
Benci meradang.
Andai bisa begitu saja terlupakan dengan lampu yang dibuang, atau mulut yang terkatup.
Semudah itu butuh, semudah itu hilang.
Andai bisa begitu saja lari. Sayangnya terlalu sayang.
Tuesday, 3 November 2015
Subscribe to:
Posts (Atom)
Aku pun, ikut menghitung hari. Menggeratak cara lain lagi bagaimana rela menjadi sekejap yang aku bisa. Seakan-akan di tepas kesakitan menu...
-
Apa yang pertama kali kalian pikirin waktu ngeliat pict ini? Warnanya yang coklat dengan gradasi yang abstrak dan lapisan mengkilat begitu k...
-
Apabila datang saatnya aku harus bersandar di atas kelopak mataku, berdiri di atas kakiku sendiri. dan pada akhirnya benar benar berdiri se...
-
Langkahku tercekat asa yang pupus di depan mata. Jauh di batas cakrawala kini matahari menepi. Meski pelan pelan, nyata bahwa malam semakin ...