Sunday 25 December 2011

Tak Lebih Dari Setetes Darah!

Ada ruang yang sudah lama membeku di dalam, terenyuh dan tersadar akan dilema yang kian menepi. Tidak seperti yang terlihat mata, namun hati. Kekosongan yang perlahan berbisik lirih, bahwa segalanya mungkin akan terlewati dengan tenang. Meskipun alunan kehidupan sontak melumpuhkan segalanya. Membunuh harapan meskipun itu tak lebih dari setetes darah. Gelap! Kelam!
Menghadirkan butiran tangis diantaranya, memaksa dirinya lumpuh termakan sang waktu yang merengkuh dan menatapnya tajam. terlukis wajah cemas mematung. Menggambarkan kerapuhannya dalam menghadapi kehidupan.
Mengembalikan memori yang sengaja dikubur dalam-dalam. Membiarkan tangisnya tumpah tak terbendung. Mengelus hatinya seolah menahan perih yang begitu kronis. Tatapan mata yang kosong, menceritakan semuanya. Ada kerinduan yang teramat mendalam..

No comments:

Aku pun, ikut menghitung hari.  Menggeratak cara lain lagi bagaimana rela menjadi sekejap yang aku bisa. Seakan-akan di tepas kesakitan menu...