Disaat aku setengah hidup berjalan tanpa kamu lagi, ketika aku terlalu butuh kamu dan harus berfikir bahwa cinta sudah bukan untuk digenggam. aku jatuh bangun mencari tangan yang biasa menuntunku setiap kita berjalan. tapi kini hatiku seolah terbalik sewaktu kamu kembali meminta keberadaanku tetap terlihat, walaupun meja putih itu telah rusak digores. sunguh demi hadiah kecil dari nenek dan kakek diumur kita yang pertama, aku takut cinta ini benar benar akan memudar.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Aku pun, ikut menghitung hari. Menggeratak cara lain lagi bagaimana rela menjadi sekejap yang aku bisa. Seakan-akan di tepas kesakitan menu...
-
Apa yang pertama kali kalian pikirin waktu ngeliat pict ini? Warnanya yang coklat dengan gradasi yang abstrak dan lapisan mengkilat begitu k...
-
Langkahku tercekat asa yang pupus di depan mata. Jauh di batas cakrawala kini matahari menepi. Meski pelan pelan, nyata bahwa malam semakin ...
-
Apabila datang saatnya aku harus bersandar di atas kelopak mataku, berdiri di atas kakiku sendiri. dan pada akhirnya benar benar berdiri se...
No comments:
Post a Comment