Cukup lama Dira dan Rai saling melepas rindu dalam rengkuhan yang dingin. Sisa hujan membawa angin yang masuk di sela-sela kaus dan celana, menyentuh kulit mereka yang basah dan menggigil.
Seribu bayang tiba-tiba muncul dalam pejaman mata Dira yang penuh pengahayatan. Dira sontak melepaskan Rai tiba-tiba, ia setengah terkejut karena tersadar bahwa ini semua salah. Rai yang begitu peka terhadap keadaan mereka, membelai lembut wajah Dira dan mengecup keningnya. "Engga apa-apa ra, aku ga bakal lewatin batas yang udah kamu pasang buat aku," Dira tersenyum lirih. Nanar mata dira mencari kejujuran dalam diri Rai, senyum yang lebih pedih justru membingkai wajah teduh di hadapannya.
"Rai," Dira menyebut nama Rai penuh iba, iba pada dirinya, dan diri Rai. Iba yang menusuk setiap mili hati mereka, seolah ada kata yang harus diucap, namun seribu bayang tadi menghentikan seluruh aktivitas tubuh, Dira kaku. Ucapan berhenti pada kata yang belum ia katakan, hanya sepotong nama yang berhasil keluar.
"hmm," jawab Rai hanya berdehem, tapi matanya fokus menunggu ucapan Dira selanjutnya.
Bola mata Dira berkeliling, mencari akhir dari apa yang ia mulai. Panggilan menggantung yang butuh jawaban terasa berat karena akhirnya Dira memilih menyimpannya lagi. Sejuta tanya yang ia bungkus rapi, setumpuk amarah yang mengeras dan akhirnya luruh sendiri, kebingungan yang menyamarkan rasa cinta menjadi benci kemudian cinta kemudian benci dan terus begitu selama tahunan Rai pergi. Semua itu tunduk pada rindu yang bangkit setelah Rai kembali.
"Ayo pulang Rai, dingin." Dira menatap Rai kembali, senyuman Rai menjadi jawaban bahwa ia setuju. Keduanya berjalan di atas tanah yang basah.
#bersambung
Saturday, 30 July 2016
Musim Hujan - 3
Sunday, 17 July 2016
Saturday, 9 July 2016
nonton film romantis
ceritanya udah jam 1 malem. bosen. dikamar berdua sama angga. terus kepikiran buat ngajak dia nonton film di laptop. begini percakapannya.
"de, nonton film yuk,"
"nonton apaan?"
"kamu yang belom pernah apa?" maksudnya mah film film yg ada di laptop.
"apaan, paling finding doi"
dan percakapan selesai. kita berdua tidur.
Subscribe to:
Posts (Atom)
Aku pun, ikut menghitung hari. Menggeratak cara lain lagi bagaimana rela menjadi sekejap yang aku bisa. Seakan-akan di tepas kesakitan menu...
-
Apabila datang saatnya aku harus bersandar di atas kelopak mataku, berdiri di atas kakiku sendiri. dan pada akhirnya benar benar berdiri se...
-
Apa yang pertama kali kalian pikirin waktu ngeliat pict ini? Warnanya yang coklat dengan gradasi yang abstrak dan lapisan mengkilat begitu k...
-
Masih untuk laut yang sama, samudera yang dalam, kama getir yang bertentangan dengan renjana. Perihal amigdala yang sejak dulu j...