Friday 9 November 2012

Tanpa tahu

Aku lebih suka mencintai dalam diam. Tanpa tahu apakah ia juga cinta. Tanpa tahu siapa yang ia cinta. Tanpa tahu bagaimana suaranya saat berbicara. Tanpa tahu apa warna bola matanya. Tanpa tahu seberapa besar nafsu untuk memilikinya. Tanpa tahu aroma tubuhnya. Tanpa tahu bagaimana ia mencinta. Tanpa tahu ada berapa bekas luka di wajahnya, di tangan dan kakinya. Tanpa tahu apa yang ia lakukan setiap saat. Tanpa tahu betapa kelam masa lalunya. Tanpa tahu betapa indah rasa saat aku bersamanya. Tanpa tahu betapa menyakitkan ketika aku mulai merindu.

3 comments:

Anonymous said...

oh iya baca ini inget suatu tulisan. Cinta Dalam diam, cinta tersuci yg gw tahu, cinta paling sempurna, paling nyata, paling indah. cinta yang hanya dia dan tuhannya yg tahu, cinta yg halal lahir dan juga batin. cinta yg menunggu menunggu menunggu ... tulisan yg buat gw waktu itu bisa blng "Aku bahagia dengan apa yang membuatmu bahagia, aku menangis dengan apa yang membuatmu menangis. bahagialah bahagialahm tapi jika ada caraku untuk jadi bahagiamu tolong katakan padaku"

Anonymous said...

aku ingat sebuah karangan tulisan yg berjudul " Cintailah dalam diam" cinta tersuci, terindah, terhebat, terbesar, teristimewa yg gw tahu, hanya dia dan tuhannya. disitu dia cuma mau bahagia ketika liat yg ia cintai bisa bahagia, akan tersenyum ketika melihat yg ia cintai tersenyum, dan akan menjadi yg paling bersedih ketia yg ia cintai meneteskan air mata. cintalah dalam diam, karna cinta yg suci itu cinta yg tak mengenal waktu, tak pernah ada perpisahan, tak pernah ada yg mampu menghalangi, cintailah dalam diam. dimana disitu dia berkata "aku bahagia kalo kamu bahagiaa senyumm liat kamu senyum, tpi dia berbisik (jika ada caraku untuk jadi bahagiamu katakanlah) :):)"
cinta yg diam akan menemui si waktu sangatt tepat. tpi akan mendapatkan halangan terberat pula yaitu si waktu !!!

Dhesna Cindra Bhumi said...

sayangnya dia ga ngebisikin apapun untuk jadiin gue bahagianya dia :"). walaupun lebih enak kayak gini, tapi nafsu manusia buat memiliki sesuatu itu terlalu besar. dan harus kerja keras sekuat tenaga buat ngelawan itu semua. right?

Aku pun, ikut menghitung hari.  Menggeratak cara lain lagi bagaimana rela menjadi sekejap yang aku bisa. Seakan-akan di tepas kesakitan menu...