Selalu menjadi sore yang terindah
Aku seperti tuna duka,
Sampai satu detik itu menjadi milikku utuh
Ternyata lama aku sadar,
Cinta tidak pernah hadir
Aku yang mendatangkannya
Sampai satu detik itu membunuh anganku pelan-pelan
Kamu juaranya sekarang
Dan aku yang mengais
Menerka setiap kata yang terucap
Sampai satu detik itu menamparku melalui keheningan
Demi hati yang kecil..
Selepas ending sebuah roman yang sudah terbaca
Karena dunia tidak perlu tahu
Sampai satu detik itu mengizinkan aku sekedar mencintaimu
No comments:
Post a Comment