Friday 20 April 2018

Ada satu kisah.
Kisah yang indah.
Tentang renjana yang aku titip kepada cakrawala, dan kemukus yang jatuh di ujung bianglala. Aku titipkan kisah yang amat sempurna, dengan segala ketidaksempurnaan cinta.

Ada satu waktu,
Yang kini berjalan sangat pelan.
Hati bukan main gamang, menimbang dan mengira kisah yang usai mungkin tidak sepenuhnya selesai.
Tapi kekuatanku runtuh pada jejak langkah ketika kamu memutuskan untuk pergi. Dan batas takdir kita yang terlihat pada garis tipis antara senja dan samudera.
Aku titipkan renjana pada selaksa malam yang kelam, dan tentunya sebagian pada cakrawala yang berkilau keunguan. Tentang kisah indah yang harus aku buat tenggelam.
Aku relakan rindu yang begitu membara. dan seberkas cinta yang membekas.

Aku titipkan renjana pada semesta, dan tentunya kepada sang maha membentuk kasih. 
Pada suatu lembaran waktu, aku akan jemput kembali setelah raga dan hati baik baik saja.

Bukankah setidaknya aku punya satu jatah untuk sekali saja bahagia?

No comments:

Aku pun, ikut menghitung hari.  Menggeratak cara lain lagi bagaimana rela menjadi sekejap yang aku bisa. Seakan-akan di tepas kesakitan menu...