Aku pasrah.
Tentang jodoh yang gak kemana, kenyataannya kamu pergi.
Akhirnya aku menyerah saja pada alam, apa maunya.
Dan perasaanku itu urusanku, hanya saja aku punya cinta amat besar yang patut untuk dikenang. Jadi biarkan aku membebanimu dengan cinta ini.
Seumur hidup.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Aku pun, ikut menghitung hari. Menggeratak cara lain lagi bagaimana rela menjadi sekejap yang aku bisa. Seakan-akan di tepas kesakitan menu...
-
Langkahku tercekat asa yang pupus di depan mata. Jauh di batas cakrawala kini matahari menepi. Meski pelan pelan, nyata bahwa malam semakin ...
-
Apa yang pertama kali kalian pikirin waktu ngeliat pict ini? Warnanya yang coklat dengan gradasi yang abstrak dan lapisan mengkilat begitu k...
-
Apabila datang saatnya aku harus bersandar di atas kelopak mataku, berdiri di atas kakiku sendiri. dan pada akhirnya benar benar berdiri se...
No comments:
Post a Comment