Terlelap, hangat, lelah
nyaman, tenang, penuh cinta
tak terjaga dalam malam. Hanya beberapa saat dan kembali membuka mata
peluh menetes sebelum mentari terlihat. Gelap, dan gemericik air menjadi suaranya.
Aku sungguh yakin dibalik warna merah yang merona ia menyembunyikan segumpal besar rasa lelah.
rangkulan hangat ketika ia kembali menginjakan kaki dilantai rumah, sedikit mengeluh karena buah hatinya sudah sulit untuk dipeluk.
Tapi tetap tersenyum meskipun hatinya merindukan masa lalu yang kecil.
Ibu...
Saturday, 25 September 2010
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Aku pun, ikut menghitung hari. Menggeratak cara lain lagi bagaimana rela menjadi sekejap yang aku bisa. Seakan-akan di tepas kesakitan menu...
-
Apa yang pertama kali kalian pikirin waktu ngeliat pict ini? Warnanya yang coklat dengan gradasi yang abstrak dan lapisan mengkilat begitu k...
-
Apabila datang saatnya aku harus bersandar di atas kelopak mataku, berdiri di atas kakiku sendiri. dan pada akhirnya benar benar berdiri se...
-
Langkahku tercekat asa yang pupus di depan mata. Jauh di batas cakrawala kini matahari menepi. Meski pelan pelan, nyata bahwa malam semakin ...
No comments:
Post a Comment