debar jantung yang amat cepat tidak dapat mengungkapkan betapa lama aku menunggu untuk jatuh, karena tuhan tidak pernah menyediakan arti kata dari cinta.
yang aku tau, cinta sebiru air. semakin dalam semakin hilang riak.
yang aku tau, cinta setinggi langit. dan aku hias gelapnya dengan bintang seperti kamu. bercahaya.
yang aku tau, cinta begitu berat. tahukah kamu aku akan membawanya kemanapun kaki ini melangkah?
aku jatuh-cinta pelan pelan. belajar arti air. berlatih melukis bintang. mencoba menjadi kuat.
dan pada saatnya tubuhku terasa lengkap dengan 12 pasang tulang rusuk, aku akan selalu tau bahwa itulah kamu.
Monday, 20 June 2016
Dear Future Wife
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Aku pun, ikut menghitung hari. Menggeratak cara lain lagi bagaimana rela menjadi sekejap yang aku bisa. Seakan-akan di tepas kesakitan menu...
-
Apabila datang saatnya aku harus bersandar di atas kelopak mataku, berdiri di atas kakiku sendiri. dan pada akhirnya benar benar berdiri se...
-
Apa yang pertama kali kalian pikirin waktu ngeliat pict ini? Warnanya yang coklat dengan gradasi yang abstrak dan lapisan mengkilat begitu k...
-
Masih untuk laut yang sama, samudera yang dalam, kama getir yang bertentangan dengan renjana. Perihal amigdala yang sejak dulu j...
No comments:
Post a Comment