Sunday 6 November 2016

Pada dasarnya, aku tetaplah aku. yang telah mencintai kamu lebih dari seribu hari. ditindas paksa oleh ego yang menampak ke permukaan. Disana terpaut jauh diantaranya adalah kita. tidakkah cinta bersemi setiap hari?
Tidak.
hanya saja terbiasa ada kamu. bahkan semua orang terbiasa ada kita.
Kenyataan pedih bukan lagi menyayat, terlebih mengiris. Ketika Tuhan tidak menggariskan takdirnya untuk kita, air mata jatuh tidak bisa ditahan seperti menstruasi.
Rasanya rindu belum selesai, tapi waktu marah dan menenggelamkan kisah. Lalu mau dibuang kemana kenangan yang berjuta juta?

No comments:

Aku pun, ikut menghitung hari.  Menggeratak cara lain lagi bagaimana rela menjadi sekejap yang aku bisa. Seakan-akan di tepas kesakitan menu...